Rabu, 20 Februari 2013

konduktor



1.Konduktor
            Konduktor adalah bahan yang dapat dengan mudah menghantarkan arus listrik sehingga konduktor sering disebut juga penghantar listrik yang baik. Pada konduktor yang baik, jumlah elektron-elektron bebas, yaitu elektron-elektron yang mempunyai energi cukup besar (terletak pada lintasan yang paling luar) adalah banyak dan bebas bergerak,  misalkan pada bahan tembaga, setiap atom tembaga menyumbangkan 1 elektron bebas.
            Contoh dari konduktor :
            1.Tembaga
     Tembaga sebagai zat yang  memiliki nomor atom 29, mempunyai satu elektron bebas pada kulit terluarnya.elektron ini yang bertugas untuk menghantarkan listrik ketika penghantar tersebut diberi tegangan.Tembaga mempunyai daya hantar listrik yang tinggi yaitu 57 Ohm.mm2/m pada suhu 20oC Koefisien suhu α tembaga 0,004 per oC. Pemakaian tembaga pada teknik listrik yang terpenting adalah sebagai penghantar, misalnya kawat berisolasi (NYA,NYAF), kabel (NYM,NYY, NYFGbY), busbar, lamel mesin dc, cincin seret pada mesin AC. Tembaga mempunyai ketahanan terhadap korosi, oksidasi. Massa jenis tembaga murni pada 20oC adalah 8,96 g/cm3, titik beku 1083oC. Kekuatan tarik tembaga tidak tinggi yaitu berkisar antara 20 hingga 40 kg/mm2, kekauan tarik batang tembaga akan naik setelah batang tembaga diperkecil
penampangnya untuk dijadikan kawat berisolasi atau kabel.
            2.Aluminium
            Aluminium murni mempunyai massa jenis 2,7 kg/cm3,αnya 1,4x105, titik leleh lebih dari 658oC dan tidakkorosif. Daya hantar aluminium sebesar 35m/ohm.mm2 atau kirakira 61,4% dari daya hantar tembaga. Aluminium murni mudah dibentuk karena lunak, kekuatan tariknya hanya 9 kg/mm2. Untuk itu jika aluminium digunakan sebagai penghantar yang dimensinya cukup besar, selalu diperkuat dengan baja atau paduan aluminium. Penggunaan yang demikian biasanya pada : ACSR (Aluminium Conductor Steel Reinforced), ACR (Aluminum Conductor Alloy Reinforced).


            3.Baja
            Baja merupakan logam yang terbuat dari besi dengan campuran karbon.
Berdasarkan campuran karbonnya, baja dikategorikan menjadi tiga yaitu Baja dengan kadar karbon rendah (0 hingga 0,25%), baja dengan kadar karbon menengah (0,25 sampai dengan 0,55%), baja dengan kadar karbon tinggi(diatas 0,55%). Meskipun konduktivitas baja rendah yaitu 7,7 m/Ohm.mm2, tetapi
digunakan pada penghantar transmissi ACSR, fungsi baja dalam hal ini adalah menghemat pemakaian aluminium. Berdasarkan peretimbangan tersebut dibuat penghantar bimetal. Dua hal yang menguntungkan pada penghantar bimetal antara lain :
1. Pada arus bolakbalik ada kecenderungan arus melalui bagian luar
konduktor
2. Dengan melapisi baja menggunakan tembaga, maka baja sebagai
penguat penghantar terhindar dari korosi.
\           4.Wolfram
            Logam ini berwarna abuabu keputihan, mempunyai massa jenis 20
g/cm3 Titik leleh 3410oC, titik didih 5900oC, tahanan jenis 0,055
Ohm.mm2/m. Wolfram diperoleh dari hasil tambang yang pemisahannya dari
penambangan dengan menggunakan magnetik atau proses kimia. Dengan reaksi reduksi asam wolfram (H2WHO4) dengan suhu 700oC duiperoleh bubuk wolfram. Bubuk wolfram tersebut kemudian dibentuk menjadi batangan dengan suatu proses yang disebut dengan metalurgi bubuk yang menggunakan tekanan dan suhu tinggi (2000 atm, 1600oC) tanpa terjadi oksidasi.
Dengan menggunakan mesin penarik, batang wolfram diameternya dapat dikecilkan menjadi 0,01 mm (penarikan dilakukan dalam keadaan panas).
Penggunaan wolfram pada teknik listrik antara lain: filamen (lampu pijar, lampu halogen, lampu ganda), elektroda, dan tabung.

            5.Moblidenum
            Logam ini mirip dengan wolfram dalam hal sifatnya, demikian pula
dalam hal mendapatkannya. Moblidenum mempunyai massa jenis 10,2 g/cm3, titik leleh 2620oC, titik didih 3700oC, _ 53x107 peroC, resistivitanya 0,048 Ohm mm2/m, koefisien suhu 0,0047 peroC. Diantara penggunaan Moblidenum adalah pada, tabung sinar X, tabung hampa udara, karena Moblidenum dapat membentuk lapisan yang kuat dengan gelas. Sebagai campuran logam yang digunakan untuk
keperluan yang keras, tahan korosi, bagian bagian yang digunakan pada suhu tinggi.
            6.Platina
            Platina merupakan logam yang berat, berwarnah putih keabuabuan,
tidak korosif, sulit terjadi peleburan dan tahan terhadap sebagian besar
bahan kimia. Massa jenisnya 21,4 g/cm3, titik leleh 1775oC, titik didih
4530oC, _ 9x107 peroC, resistivitanya 0,1 Ohm mm2/m, koefisien suhu
0,00307 peroC. Platina dapat dibentuk menjadi filamen yang tipis dan batang yang tipistipis. Penggunaan platina pada teknik listrik antara lain adalah untuk
elemen pemanas pada laboratorium tentang oven atau tungku pembakaran yang memerlukan suhu tinggi yaitu diatas 1300oC, untuk termokoupel platinarhodium. Platina dengan diameter kurang lebih 1 mikron digunakan untuk menggantung bagian gerak pada meter listrik dan instrumen sensitif lainnya, bahan untuk potensiometer.
            7. Air raksa
            Air raksa adalah satusatunya logam yang berbentuk cair pada suhu kamar. Resistivitasnya adalah 0,95 Ohm.mm2/m, Koefisien suhu 0,00027 peroC. Pada pemanasan diudara air raksa sangat mudah terjadi oksidasi. Air raksa dan campurannya khususnya uap air raksa adalah beracun. Penggunaan air raksa antara lain : gas pengisi tabungtabung elektronik, penghubung pada saklar air raksa, cairan pada pompa difusi, elektroda pada instrumen untuk mengukur sifat elektris bahan dielektrik padat. Logamlogam lain yang banyak digunakan pada teknik listrik diantaranya adalah, tantalium dan niobium. Tantalium dan niobium dipadukan dengan aluminium banyak digunakan sebagai kapasitor elektrolitik
            Bahanbahan yang dipakai untuk konduktor harus memenuhi persyaratan persyaratan sebagai berikut:
            1. Konduktifitasnya cukup baik.
            2. Kekuatan mekanisnya (kekuatan tarik) cukup tinggi.
            3. Koefisien muai panjangnya kecil.
            4. Modulus kenyalnya (modulus elastisitas) cukup besar.
            Bahanbahan yang biasa digunakan sebagai konduktor, antara lain:
            1. Logam biasa, seperti: tembaga, aluminium, besi, dan sebagainya.
            2. Logam campuran (alloy), yaitu sebuah logam dari tembaga atau
            aluminium yang diberi campuran dalam jumlah tertentu dari logam
            jenis lain, yang gunanya untuk menaikkan kekuatan mekanisnya.
            3. Logam paduan composite), yaitu dua jenis logam atau lebih yang
            dipadukan dengan cara kompresi, peleburan (smelting) atau pengelasan       (welding).


Klasifikasi konduktor :
            Klasifikasi konduktor menurut bahannya:
            1. kawat logam biasa, contoh:
                        a. BBC (Bare Copper Conductor).
                        b. AAC (All Aluminum Alloy Conductor).
            2. kawat logam campuran (Alloy), contoh:
                        a. AAAC (All Aluminum Alloy Conductor)
                        b. kawat logam paduan (composite), seperti: kawat baja
                        berlapis tembaga (Copper Clad Steel) dan kawat baja
                        berlapis aluminium (Aluminum Clad Steel).
            3. kawat lilit campuran, yaitu kawat yang lilitannya terdiri dari dua jenis l   ogam atau lebih,
            contoh: ASCR (Aluminum Cable Steel Reinforced).

Menurut konstruksinya:
            1. kawat padat (solid wire) berpenampang bulat.
            2. kawat berlilit (standart wire) terdiri 7 sampai
            dengan 61 kawat padat yang dililit menjadi satu,
            biasanya berlapis dan konsentris.
            3. kawat berongga (hollow conductor) adalah kawat
            berongga yang dibuat untuk mendapatkan garis
            tengah luar yang besar.

Menurut bentuk fisiknya:
            1. konduktor telanjang.
            2. konduktor berisolasi, yang merupakan konduktor
            telanjang dan pada bagian luarnya diisolasi sesuai
            dengan peruntukan tegangan kerja, contoh:
                        a. Kabel twisted.
                        b. Kabel NYY
                        c. Kabel NYCY
                        d. Kabel NYFGBY

Konduktivitas Listrik Berbagai Logam Pada suhu Kamar
Logam Konduktivitas listrik ohm meter
Perak ( Ag ) ………………………. 6,8 x 107
Tembaga ( Cu ) ………………….. 6,0 x 107
Emas ( Au ) …………………….. .. 4,3 x 107
Alumunium ( Ac ) ………………. .. 3,8 x 107
Kuningan ( 70% Cu – 30% Zn )… 1,6 x 107
Besi ( Fe ) ………………………… 1,0 x 107
Baja karbon ( Ffe – C ) …………. 0,6 x 107
Baja tahan karat ( Ffe – Cr ) …… 0,2 x 107